Teachers Development Series....

Setiap akhir tahun menjadi kegiatan yang agak membosankan bagi guru, kegiatan rutin raker dan persiapan tahun depan selalu kita lakukan di sekolah. Sebenarnya saya sudah lama ingin mengajak ke luar sekolah untuk raker selama 3 hari, namun dengan pertimbangan masih ada guru yang memiliki bayi dan batita yang tidak bisa di tinggal.

Kegiatan raker di luar kota sebenarnya memiliki manfaat yang sangat besar, kita bisa lebih fokus untuk membahas tentang sekolah (evaluasi dan rencana ke depan) dan semua guru bisa dipastikan hadir. Berbeda jika kita mengadakan di sekolah, guru akan cenderung masuk sesuka hati. Iya kita menyadari disemua sekolah akan selalu ada guru yang tidak disiplin, ingin semaunya sendiri namuuun.... jika ditanta pasti bersuara untuk kepentingan bersama, kepentingan sekolah dan lain sebagainya.

Semua kembali ke pribadi masing-masing guru, dan saya yakin guru kita mampu menilai siapa saja yang memiliki karakter yang baik dan siapa saya yang tidak bertanggung jawab karena memiliki karakter yang kurang baik. Ini menjadi tantangan sekolah bagaiamana menstandarkan guru dalam memberikan pendidikan kepada peserta didik yang notabene nya orang tua sekarang sangat kritis.

Beberapa hal yang kami lakukan dalam menjaga standar dan meningkatkan skill guru dalam mendidik anak adalah:

  1. Raker di akhir tahun ajaran
  2. Rapat evaluasi setiap semester.
  3. Upper and Lower meeting setiap dua minggu sekali.
  4. Professional Development setiap semester untuk guru dan staff: (Pengembangan skill komputer, skill pengajaran, karakter staff disekolah, karakter guru dalam mendidik)
  5. Teachers Training: English Course setiap minggu
  6. Staff Gathering: setiap 3 bulan sekali (perayaan ulang tahun dan makan bersama)
  7. Staff Gathering di luar sekolah: 1 tahun sekali dengan format Character Building.
  8. Teachers Training dari penerbit buku: Marshall Cavendish, Pearson Edication, MM Publication, dll.
  9. Pelatihan Professionalisme: memberikan kesempatan kepada guru untuk menjadi pembicara dalam bidang yang mereka kuasai. (contoh: training guru bahasa Indonesia, pengajar bahasa Inggris, atau pelatihan komputer khusu program photoshop atau editing video).
Banyak dan membutuhkan effort lebih untuk dapat konsisten dan menjadi penggerak positif bagi guru dan peserta didik. Karena semua dimulai dari diri sendiri.
Salam Budi Luhur




Komentar