Setiap sekolah memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri, ada sekolah yang orientasinya akademis. Jadi sekolah itu tempat anak-anak pintar di Matematika atau Science. Ada juga sekolah yang mengunggulkan kewirausahaan, anak-anak dilatih menjadi wiraswastawan yang handal. Berbeda dengan sekolah Budi Luhur yang memiliki Visi Misi Cerdas Berbudi Luhur (yang mengajarkan bukan hanya cerdas dalam pembelajaran namun juga berbudi luhur pada tingkah laku). tentu hal ini tidak mudah dalam prakteknya.
Ada 3 tantangan yang harus di hadapi sekolah ini:
1. Keluarga
iya keluarga adalah sekolah pertama yang anak-anak rasakan dari bayi. Orang tua mengajarkan banyak hal dari mulai tidur, duduk dan berbicara. Jika orang tua menjadi role model yang baik tentu anak-anaknya akan mencontoh dan belajar hal baik tersebut. Bukan hanya tingkah laku, tapi juga perkataan yang sering kali luput dari pandangan kita sebagai orang dewasa. Kita terkadang lupa bahwa disekitar kita ada anak kecil yang mampu merekam semua perkataan kita dan langsung menirukannya. Jadi apakah anda sudah menjadi orang tua yang mendukung siswa cerdas berbudi luhur?
2. Sekolah
di tempat ini anak-anak belajar banyak hal tentang peraturan, disiplin, toleransi, dan lain sebagainya. anak-anak juga terlibat langsung berinteraksi dengan siswa lain yang memiliki pola asuh yang berbeda. Di tempat ini anak akan menghadapi "masalah" yang harus mereka hadapi dan selesaikan. Iya sejak kecil kita sudah berhadapat dengan "masalah" entah itu beda pendapat, atau mungkin karena ketidak senangan kita terhadap tingkah laku teman kita. Namun sedikit orang tua yang menyadari bahwa mereka sedang belajar menyelesaikan masalahnya. sering kali kita melihat orang tua merasa tidak senang dan membahas permasalahan ini menjadi panjang lebar. Padahal yang harus orang tua lakukan adalah memberikan nasihat kepada anak-anak mereka bahwa ada orang lain di luar sana yang tidak sependapat dengan kita, jika perilaku anak kita dinilai tidak baik oleh norma-norma pertemanan di sekolah makan orang tua nya perlu mengintrospeksi diri.
3. Masyarakat
inilah kehidupan anak-anak kita kelak, yaitu bermasyarakat dengan lingkungan sekitar. Pendidikan yang tinggi tidak menjamin anak-anak kita mampu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, peka terhadap masalah sosial atau mungkin mampu membantu permasalahan yang timbul di masyarakat. Anak-anak bisa kita latih di masyarakat sejak kecil, anak-anak bisa ikut kegiatan remaja masjid, pramuka, atau karang taruna. Mereka belajar berkenalan dengan masyarakat yang tidak ada pelajarannya di sekolah. Bisa jadi mereka akan bertemu orang yang lebih kurang beruntung dari dia (miskin), namun orang tersebut rajin dan gigih bekerja.
ketiga komponen inilah yang menjadi dasar pembuatan pilar Budi Luhur dan project yang harus mereka kerjakan selama mempelajari 9 Pilar Budi Luhur.
Salam Budi Luhur
Ada 3 tantangan yang harus di hadapi sekolah ini:
1. Keluarga
iya keluarga adalah sekolah pertama yang anak-anak rasakan dari bayi. Orang tua mengajarkan banyak hal dari mulai tidur, duduk dan berbicara. Jika orang tua menjadi role model yang baik tentu anak-anaknya akan mencontoh dan belajar hal baik tersebut. Bukan hanya tingkah laku, tapi juga perkataan yang sering kali luput dari pandangan kita sebagai orang dewasa. Kita terkadang lupa bahwa disekitar kita ada anak kecil yang mampu merekam semua perkataan kita dan langsung menirukannya. Jadi apakah anda sudah menjadi orang tua yang mendukung siswa cerdas berbudi luhur?
2. Sekolah
di tempat ini anak-anak belajar banyak hal tentang peraturan, disiplin, toleransi, dan lain sebagainya. anak-anak juga terlibat langsung berinteraksi dengan siswa lain yang memiliki pola asuh yang berbeda. Di tempat ini anak akan menghadapi "masalah" yang harus mereka hadapi dan selesaikan. Iya sejak kecil kita sudah berhadapat dengan "masalah" entah itu beda pendapat, atau mungkin karena ketidak senangan kita terhadap tingkah laku teman kita. Namun sedikit orang tua yang menyadari bahwa mereka sedang belajar menyelesaikan masalahnya. sering kali kita melihat orang tua merasa tidak senang dan membahas permasalahan ini menjadi panjang lebar. Padahal yang harus orang tua lakukan adalah memberikan nasihat kepada anak-anak mereka bahwa ada orang lain di luar sana yang tidak sependapat dengan kita, jika perilaku anak kita dinilai tidak baik oleh norma-norma pertemanan di sekolah makan orang tua nya perlu mengintrospeksi diri.
3. Masyarakat
inilah kehidupan anak-anak kita kelak, yaitu bermasyarakat dengan lingkungan sekitar. Pendidikan yang tinggi tidak menjamin anak-anak kita mampu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, peka terhadap masalah sosial atau mungkin mampu membantu permasalahan yang timbul di masyarakat. Anak-anak bisa kita latih di masyarakat sejak kecil, anak-anak bisa ikut kegiatan remaja masjid, pramuka, atau karang taruna. Mereka belajar berkenalan dengan masyarakat yang tidak ada pelajarannya di sekolah. Bisa jadi mereka akan bertemu orang yang lebih kurang beruntung dari dia (miskin), namun orang tersebut rajin dan gigih bekerja.
ketiga komponen inilah yang menjadi dasar pembuatan pilar Budi Luhur dan project yang harus mereka kerjakan selama mempelajari 9 Pilar Budi Luhur.
Salam Budi Luhur
Komentar
Posting Komentar